INFOSOSIAL.COM—Ungkap program visi dan misi, Gubernur Rahmat Mirzani Djausal membahas sejumlah tantangan pembangunan yang masih dihadapi Lampung seperti laju pertumbuhan ekonomi yang masih dibawah rata-rata nasional, tingkat kemiskinan sebesar 10,62 persen, serta tingkat pengangguran terbuka yang cukup tinggi.
“Untuk itu perlunya kolaborasi antara pemerintah daerah, instansi vertikal, dan seluruh elemen masyarakat dalam mengatasi permasalahan tersebut.”kata Gubernur Lampung RMD.
Menurut Gubernur Provinsi Lampung RMD memprioritaskan pembangunan infrastruktur tetap dilanjutkan, terutama dalam perbaikan jalan guna mendukung sektor sosial dan ketahanan pangan.
“Infrastruktur yang memadai akan mempermudah akses petani terhadap teknologi dan pasar, sehingga kesejahteraan petani dapat meningkat”katanya.
Gubernur RMD juga menyoroti program makanan bergizi gratis bagi anak-anak dan ibu hamil sebagai langkah strategis dalam mendukung kesehatan masyarakat sekaligus menggerakkan ekonomi lokal.
Gubernur Provinsi Lampung Rahmat Mirzani Djausal menyampaikan hal itu saat menghadiri rapat paripurna perdana didampingi istri Purnama Wulan Sari, SE dan Wakil Gubernur Jihan Nurlela di gedung DPRD setempat pada selasa (4/3/2025).
RMD dalam pidato perdananya sebagai Gubernur Provinsi Lampung terpilih menyatakan siap memimpin untuk periode 2025-2030.
“Saya dan Jihan Nurlela siap berkomitmen untuk istiqomah menjalankan amanah dalam memimpin Provinsi Lampung lima tahun ke depan”tegasnya.
Selain menyampaikan terima kasih kepada masyarakat yang telah memberi kepercayaan dan menaruh harapan besar kepadanya dan Wagub Jihan. Gubernur Rahmad Mirzani Djausal juga menegaskan pembangunan dan kemajuan di daerah Lampung harus selaras dengan program Asta Cita pembangunan nasional.
“Lampung Maju Menuju Indonesia Emas. Visi itu harus selaras dan akan dapat dicapai jika seluruh elemen masyarakat bekerja produktif, inovatif dan kolaboratif”tegasnya.
Selain itu, Gubernur RMD juga menyampaikan sumber daya alam yang melimpah di Provinsi Lampung serta letak geografis strategis harus dimanfaatkan optimal untuk menarik investasi dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
“Perlunya strategi agar kondisi ini dapat memberikan manfaat bagi kemajuan daerah menghadapi bonus demografi yang akan terjadi pada tahun 2030, dengan jumlah usia produktif mencapai 6,7 juta jiwa atau 68 persen dari total penduduk”tandasnya. (HZ)
