INFO SOSIAL, METRO LAMPUNG – Pemerintah Kota Metro terus memperkuat komitmennya dalam membangun masyarakat yang cerdas dan melek informasi melalui penguatan peran perpustakaan. Hal ini ditandai dengan dibukanya secara resmi Bimbingan Teknis (Bimtek) Literasi Informasi Tahun 2025 oleh Wali Kota Metro, Hi. Bambang Iman Santoso, S.Sos., M.Pd.I, yang berlangsung di Aula Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Kota Metro, Selasa (6/5/2025).
Dalam sambutannya, Wali Kota menegaskan bahwa perpustakaan kini tak hanya berfungsi sebagai pusat informasi, tetapi juga sebagai ruang lahirnya ide-ide kreatif, tempat tumbuhnya karya-karya produktif, serta sarana pendidikan, penelitian, pelestarian budaya, hingga rekreasi intelektual bagi masyarakat luas.
“Literasi informasi bukan lagi kebutuhan eksklusif bagi pelajar dan mahasiswa. Saat ini, seluruh lapisan masyarakat, mulai dari ASN, tenaga pendidik, pelaku usaha, hingga pegiat literasi, dituntut memiliki kecakapan dalam menemukan, mengevaluasi, dan menggunakan informasi secara efektif dan bijak,” tegas Bambang.
Ia menambahkan bahwa kemampuan menilai keabsahan, kredibilitas, serta relevansi informasi menjadi bekal utama di tengah derasnya arus informasi digital. Literasi informasi, lanjutnya, merupakan benteng pertama dalam menangkal hoaks, disinformasi, dan polarisasi wacana yang berpotensi memecah belah masyarakat.
“Kegiatan ini adalah wujud nyata dari komitmen kita bersama dalam membentuk masyarakat yang tidak hanya cerdas, tetapi juga kritis dan bijaksana dalam menyikapi berbagai isu yang berkembang. Ini penting demi mewujudkan visi Kota Metro sebagai Kota Cerdas Berbasis Jasa dan Budaya yang Religius,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Metro, Komarudin, S.Sos., M.M, dalam laporannya menekankan pentingnya peran perpustakaan dalam mendukung pembelajaran sepanjang hayat sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan.
“Perpustakaan bukan lagi tempat menyimpan buku semata, tetapi menjadi pusat transformasi pengetahuan. Karenanya, dibutuhkan SDM yang kompeten untuk menyajikan layanan yang efektif dan efisien bagi masyarakat Kota Metro,” ungkap Komarudin.
Ia menambahkan, Bimtek ini menyasar pustakawan, pengelola perpustakaan kelurahan dan sekolah, serta pegiat literasi se-Kota Metro. Total peserta yang terlibat mencapai 50 orang.
Melalui bimtek ini, para peserta diharapkan tidak hanya memahami konsep literasi informasi, tetapi juga memiliki keterampilan praktis dalam menyaring informasi, mengidentifikasi sumber yang kredibel, serta menyebarkan informasi secara etis demi memperkuat diseminasi informasi yang konstruktif di Kota Metro.
Dengan langkah ini, Kota Metro kembali menegaskan peran strategisnya dalam mendorong kemajuan sumber daya manusia yang adaptif dan tangguh di era informasi.
Pewarta( S M )
