Connect with us

Hi, what are you looking for?

Info SosialInfo Sosial

Berita Utama

Dugaan Penganiayaan Karyawan De Amore Oknum Mengaku Anggota Dewan Kasusnya Masih Belum Ada Titik Terang !!

INFO SOSIAL, BANDAR LAMPUNG — Dugaan penganiayaan salah satu karyawan De Amore oknum mengaku anggota dewan komisi 1 kasusnya masih belum ada Titik terang sampai sekarang.

Manager De Amore Jaka Salah satu hiburan malam di Bandar Lampung ditemuin di ruang kerjanya menyampaikan kepada awak media Sabtu ( 19/10/2024).

“Kasus ini masih berjalan proses Hukumnya bang di Polsek Teluk Betung Selatan, menurut info yang saya dapat dari pihak polsek TBS insyallah Senin lusa akan diadakan gelar perkara.” Ujar Jaka

Dikesempatan yang sama awak media mencoba menghubungi Kapolsek Teluk Betung Selatan Kompol Endriko Sidauruk perihal kompirmasi terkait akan gelar perkara senin lusa masih belum bisa dikompirmasi perihal tersebut dan menyampaikan melalui whatshap kepada awak media “Slmt sore bang. Maaf lagi di rumah sakit bang.” Kata Kapolsek Kompol Endriko Sidauruk

Pemberitaan kasus yang telah terjadi bulan lalu seorang oknum yang mengaku anggota dewan dari Komisi 1 diduga menganiaya salah seorang karyawan hiburan malam, dan enggan membayar tagihan, pada Minggu malam (29/09/2024).

Dalam kejadian tersebut menurut keterangan saksi, sekelompok orang disalah satu hiburan malam, yang ada di kota Bandarlampung mereka hadir di hiburan malam itu sekitar pukul 17:00 Wib, dan mengatakan bahwa mereka bersama dengan anggota dewan dan meminta agar tidak di kecewakan serta mengancam untuk menutup hiburan tersebut, sehingga pihak keamanan diminta untuk memfoto plat mobil yang di pakai oleh oknum tersebut.

Sementara diduga korban penganiayaan mengatakan dapat telepon dari salah satu karyawannya karena mereka enggan membayar tagihan tersebut, dan hanya akan membayar 6 juta rupiah dari jumlah yang sudah ditentukan, lalu dia datang ke lokasi kejadian.

Pada saat dilokasi kejadian korban melihat situasi yang sudah tidak kondusif dari oknum tersebut yang sudah marah-marah dan mengaku sebagai anggota dewan DPRD Komisi 1 seketika langsung memukul korban. ujarnya

“Setelah mendapatkan pukulan tersebut, tak hanya dipukul saya sebagai korban Ditarik bajunya hingga sobek, sehingga saya melakukan visum serta langsung melaporkan kejadian tersebut di Polsek Teluk Betung Selatan atau TBS, tidak lama dari kejadian berlangsung,” ungkapnya salah seorang korban.

Kapolsek Teluk Betung Selatan Kompol. Endriko Sidauruk dalam kompirmasi ke awak media menyampaikan saya akan pastikan lagi kejadian tersebut dan akan mengeceknya kembali. Ujar Kapolsek TBS

Kesempatan yang sama yang di duga oknum salah satu kelompok tersebut BP dalam konfirmasi kepada awak media menyampaikan bahwa kejadian tersebut tidak sesuai apa yang telah dilaporkan dan membantah tuduhan yang ditujukan kepada dirinya.

“Saya membantah akan adanya tuduhan tersebut, karena situasi itu kami sedang mabuk sehingga tensi tinggi, dan hanya saling adu mulut dan dorong-dorongan saja,” ungkap BP

“Bukan saya tidak mau membayar tagihan, akan tetapi saya kaget melihat bill atau tagihan yang tidak sesuai, sehingga saya memutuskan untuk membayar besok paginya, di karenakan ingin menghitung ulang apa yang kami lakukan disana, dan mempertanyakan tagihan tersebut,” tutupnya Oknum BP. (Tim)

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You May Also Like

Info Daerah

Daihatsu Terios pertama kali terjun ke pasar Tanah Air 2006 silam. Setelah berumur 10 tahun lebih, PT Astra Daihatsu Motor (ADM) sadar kalau persaingan...

Info Daerah

Selain mobil low cost green car, masyarakat Indonesia kini disajikan beragam model mobil perkotaan. Dari sisi harga, city car umumnya dibanderol lebih mahal daripada...

Berita Utama

INFO SOSIAL, LAMPUNG TENGAH —Penyelenggaran penerimaan peserta didik baru atau PPDB yang dinilai rawan penyelewengan terus disorot. Selain soal kecurangan data kependudukan untuk diterima...

Berita Utama

INFO SOSIAL, BANDARLAMPUNG — Pemadaman listrik yang melanda berbagai wilayah Sumatra Selatan dan Lampung selama lebih dari 48 jam, akibat gangguan pada jaringan transmisi...